Oleh Chef Yanto Budidarma
Founder Jogja International Culinary Academy ( JICA ) – Butcher Specialist
Instagram @yanto_budidarma
Dari berbagai macam perjalanan bangsa Spanyol dalam mencari rempah-rempah, mencari harta karun dari kapal laut yang telah karam yang mereka lakukan pada beberapa abad yang lalu, ternyata ada tiga macam temuan yang sangat signifikan hingga saat ini yaitu : tomat, kentang dan jagung.
Sayangnya hasil dari petualangan yang sangat berharga tersebut tidak segera mendapatkan keuntungan secara finansial atau penghargaan bagi mereka.
Pada abad ke 16 dunia baru dimulai oleh bangsa Spanyol dan Itali telah mengangkat harkat tomat (sebuah nama yang berasal dari suku Aztec, tomatl) menjadi jenis sayuran yang sangat menggairahkan, itu disebabkan mereka menganggap tomat seperti hati pada manusia. Pada saat itulah tomat menjadi salah satu bahan untuk memasak yang sangat populer bagi bangsa Spanyol dan Itali, yang kemudian merambah kenegara-negara lain di Eropa, negara-negara jajahan bangsa Eropa dibelahan dunia lain, sedangkan pada saat itu bangsa Amerika mengeluarkan isu yang menganggap tomat adalah jenis dari tanaman rambat baik daun dan batang mengandung racun yang disebut tomatine, yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan, sehingga bagi bangsa Amerika hanya pemberani saja yang berani makan tomat pada saat itu.
Kentang pertama kali didatangkan ke- Eropa oleh orang berkebangsaan Peru yang bernama Francisco Pizarro pada abad ke 16, dan kentang ini baru mulai digunakan sebagai bahan memasak setelah seorang ahli pengobatan yang bekerja pada angkatan darat Perancis benama Antoine-Augustin Parmentier (1737–1813) dan Raja Perancis bernama Louis XVI (yang memerintah dari tahun 1775 hingga 1793) sering menggunakan kentang sebagai makanan sehari-hari.
Parmentier – lah yang pertama kali menggunakan kentang sebagai bahan makanan yang digunakan sebagai pengental pada makanan-makanan dari Perancis, sehingga sebagai penghargaan salah satu soup yang diciptakan oleh Parmentier diabadikan dengan namanya, yaitu potage Parmentier (potato soup / soup kentang). Parmentier sangat bersemangat untuk memperkenalkan kentang sebagai yang tidak menyebabkan kegemukan juga disebutnya sebagai makanan raja-raja hingga datangnya musim sangat tragis pada tahun 1846-1848, dimana tahun itu terjadi bencana menyebabkan kematian hingga 1,5 juta orang meninggal akibat kelaparan ini juga dikarenakan perkebunan kentang hancur semua.
Dan pada saat itu kira-kira 2 juta orang berimigrasi ke- Amerika Serikat, begitu sampai di-benua yang baru mereka mulai menanam kentang dan memasak dengan bermacam makanan yang menggunakan kentang sebagai bahan utamanya.
Pada saat Chistopher Colombus kembali dari benua Amerika, dia membawa jagung ke Eropa. Jagung sudah dikenal dan digunakan oleh masyarakat Amerika Tengah sejak 5000 tahun yang lalu, dan suku-suku Indian Barat memakan jagung sebagai makanan pokok yang mereka sebut dengan mahiz atau maize.
Tidak membutuhkan waktu yang lama seperti tomat dan kentang, jagung mulai menyebar diberbagai negara di Eropa, baik di Inggris, Belanda, Jerman, Rusia dan Turkey.
Jagung mulai dimakan sebagai salah satu bahan makanan pokok orang-orang Spanyol dan Itali serta masyarakat di Perancis bagian selatan, mereka menggunakan jagung tidak hanya dalam bentuk gilingan dan digodog seperti polenta .
50 tahun setelah jagung pertama kali dibawa oleh Colombus ke Eropa, jagung berkembang memasuki benua Asia seperti Cina dan India serta negara-negara di benua Afrika.